Itikaf di Masjid At-Taawun Puncak Bikin Ibadah Berasa Liburan
Salam Sahabat! Masjid At-Taawun yang menjadi ikon puncak juga menjadi salah satu tempat itikaf pilihan bagi warga Jabodetabek. Di masjid ini, jamaah itikaf akan mendapatkan suasana sejuk khas Puncak dengan suhu mencapai 21 deracat Celcius. Sepanjang beribadah, jamaah pun akan disajikan pemandangan hamparan kebun teh, kolam ikan koi, hingga jeram-jeram kecil di pinggir masjid. Itikaf di At-Taawun, Ibadah kita pun semakin nyaman dengan nuansa liburan.
Nah, buat sahabat yang ingin merasakan suasana itikaf yang berbeda, Mu’takifin Attawaun (Mutan) memberi pelayanan itikaf yang pendaftarannya dibuka sejak 2 April 2022. Kegiatan itikaf di Attawaun akan dimulai pada 19 April 2022.
Bagi yang hendak mendaftar, silakan kunjungi website resmi mutan di www.mutan.or.id kemudian mengisi form online yang disediakan dengan link berikut https://www.mutan.or.id/pendaftaran>
Bagi peserta yang tahun ini sudah melakukan pendaftaran online, tahun berikutnya tidak perlu lagi mengisi Form Online, cukup Login dengan memasukkan Username dan Password, kemudian pilih "Daftar Ulang"
Pihak Mutan memang mengenakan biaya untuk jamaah itikaf. Tapi jangan khawatir ya sahabat, besarannya cukup ekonomis kok. Jamaah dikenakan biaya infak Air Galon, Kurma, Tunjangan Amal Asaatidz Kajian Dhuha Rp 5.000,- / peserta / hari. Sementara, untuk biaya konsumsi tahun ini ditetapkan oleh penyedia sebesar Rp 18.000,- / bungkus.
Bagi sahabat yang berminat, jangan lupa membawa perbekalan yang sesuai dengan kebutuhan diri masing-masing ya, seperti obat-obatan pribadi, makanan ringan, dan tentunya selimut juga kaos kaki. Dengan begitu, sahabat bisa tetap khusyuk dan sehat selama menjalankan ibadah itikaf.
Itikaf di Masjid At-Taawun Puncak Bikin Ibadah Berasa Liburan
Cara Mudah Daftar Itikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Kamaruddin Djiwa, Guru SD yang Didik 16 Anaknya Jadi Hafiz Alquran
Merenungi Nuzulul Quran, Saat Mayoritas Muslim Indonesia Buta Huruf Alquran
Punya 16 Anak Hafiz Quran, Begini Kata Kamaruddin Djiwa Soal Tingginya Buta Huruf Alquran
Asal Mula Bacaan Bilal di Sela Tarawih di Tanah Jawa, Tujuannya Menangkal Syiah