Tuntunan

Pembela LGBT Berdalih Lewat Ayat Lelaki tak Berhasrat, Begini Penjelasannya

Salam Sahabat! Meski para ulama sudah bersepakat mengenai haramnya lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) berdasarkan ayat Alquran, Sunnah Rasulullah SAW dan ijtima ulama, para pendukung gerakan LGBT tetap bersikukuh dengan pendiriannya. Mereka bahkan tak ragu mengutip ayat Alquran sebagai pembenarannya. Salah satu ayat yang kerap digunakan mereka ada pada QS An-Nisa ayat 31 yang menjelaskan tentang lelaki tak berhasrat.

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pan dangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampak kan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tam pak darinya. Dan hendaklah mereka me nutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau put ra-putra mereka, atau putra-putra sua mi mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan me reka, atau wanita-wanita Islam, atau bu dak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anakanak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orangorang yang beriman, supaya kalian beruntung."

Para pendukung gerakan LGBT mengartikan jika ayat tersebut menjadi dalil bahwa lelaki yang tak mempunyai keinginan merupakan seorang homoseks yang menyukai lelaki lain. Mereka berdalih jika adanya ayat tersebut pun membuktikan jika Alquran menganggap homoseksualitas merupakan sebuah kewajaran.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mereka pun menempatkan ayat dalam QS al-Isra: 84 menjadi penyokong argumentasi tersebut. "Katakanlah, "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing." Maka Tuhan kalian lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya." Menurut para pendukung LGBT, keadaannya masing-masing disini disebut sebagai keragaman orientasi seksual.

Eksistensi kaum LGBT sudah terjadi pada zaman Nabi Luth AS. Kaum ini kembali ada pada masa Rasulullah SAW. Karena Rasulullah SAW merupakan uswatun hasanah, sudah selayaknya kita mengikuti Nabi SAW dalam menyikapi kaum tersebut.

Berita Terkait

Image

Mengenal Jessica Stern, Utusan Khusus AS bidang LGBTQI yang Ditolak MUI

Image

Jessica Stern Ditolak Pejabat Malaysia, Beranikah Pejabat RI Mengambil Langkah Serupa?

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pecinta Nasi Uduk