Mengenali Riya, Sikap Syirik yang Lebih Samar dari Langkah Semut

Tuntunan  

Imam al-Ghazali menjelaskan, kegembiraan ini menunjukkan adanya riya samar-samar yang menyebabkan timbulnya rasa gembira itu. Seandainya dia tidak menoleh hati kepada manu sia, kegembiraannya tidak akan timbul ketika dilihat oleh orang lain. Sungguh telah tinggal di da lam hatinya serupa bara api pada batu dan penglihatan orang lain membuat riya ini tampak dengan jejak berupa kegembiraan dan kesenangan.

Apabila dia merasakan lezatnya kegembiraan itu akibat dili hat oleh orang lain dan tidak meng hadapinya dengan kebencian, jadilah itu sebagai makanan pokok dan nutrisi bagi kekuatan riya yang samar ini. Dengan be gitu, timbul gerakan yang samar dalam jiwanya. Gerakan itu pun mencetuskan tindakan yang sa mar pula untuk memaksakan ala san supaya ia memperlihatkan amal kepada manusia dengan ba ha sa kiasan atau bahasa tubuh. Contohnya, merendahkan suara dan menampakkan bekas air mata.

Riya yang lebih samar lagi yakni ketika seseorang menyembunyikan ibadahnya karena tak ingin dilihat orang lain. Dia pun tidak merasa gembira dengan iba dahnya yang tampak. Namun, apabila bertemu dengan orang lain, dia menginginkan mereka menyambutnya dengan hangat dan hormat. Dia ingin mereka me mujinya dan membantu segala keperluannya. Hatinya pun meng ingin kan mereka memberi ke longgaran dalam jual beli serta melapangkan tempat untuknya.Apabila perlakuan seseorang ku rang menghargainya, dia ingin menjauhi orang itu. Se akan-akan, ia menuntut penghormatan karena ada nya ketaatan yang disembunyikannya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Imam Al Ghazali juga menulis, ketika ada ibadah belum terasa seperti tidak adanya ibadah dalam segala hal yang berkaitan dengan makhluk, ia belum kosong dari benih riya. Benih ini pun disebut lebih samar dari langkah semut. Semua itu hampir saja melenyapkan iba dah dan tidaklah selamat darinya kecuali orang-orang yang sidiq.Kotoran-kotoran riya yang samar-samar itu tidak terhitung. Ketika ia mendapati perbedaan di dalam jiwanya saat ibadahnya dilihat manusia dengan binatang, dia masih menyimpan riya di dalam hatinya.

Menurut imam bernama leng kap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali itu, orangorang ikhlas selalu takut kepada riya yang samar. Me reka selalu berusaha lebih keras dalam me nyembunyikan ibadahnya. Upaya mereka bah kan lebih ting gi ketimbang orang yang hen dak menyembunyikan kejahatannya. Semua ikhtiar itu adalah harapan supaya amal-amal saleh mereka menjadi ikh las. Allah Azza wa Jalla pun mem beri mereka ganjaran pada Hari Kiamat de ngan sebab ke ikhlasan mereka. Mereka mengetahui, Allah SWT tidak menerima amal pada Hari Kiamat kecuali yang ikhlas.

Bacaan Doa Menyambut Datangnya Pagi Agar Hari Anda Dimulai dengan Kebaikan

Amalan Setelah Sholat Subuh yang Pahalanya Seperti Haji dan Umrah

Tata Cara Sholat Dhuha dari Dua Rakaat Hingga Bilangan tak Terhingga

Doa Setelah Shalat Dhuha Versi Muhammadiyah Beserta Terjemahannya

Enam Adab Mengumandangkan Adzan yang Wajib Diperhatikan Muadzin

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pecinta Nasi Uduk

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image