Tuntunan

Tidak Ada Dalil Bermaafan Jelang Ramadhan, Haruskah Disebut Bid'ah?

Menjelang bulan suci Ramadhan, umat Islam di Indonesia terbiasa dengan tradisi saling memaafkan. Anak dengan orang tua, antara saudara, suami dan istri, handai dan taulan, para tetangga hingga sahabat dan teman kantor saling meminta maaf sebelum menjalankan ibadah puasa yang dimulai pada 1 Ramadhan 2022.

Meski demikian, Ustaz Ahmad Sarwat dalam Fiqih Ramadhan menjelaskan, saling bermaafan bisa dilakukan kapan saja. Maaf tidak harus menunggu momentum Ramadhan atau ‘Idul Fithri. Dia menjelaskan, tidak ada hadits atau atsar yang menunjukkan ke arah sana.

"Namun kalau kita mau telusuri lebih jauh, mengapa sampai muncul trend demikian, salah satu analisanya adalah bahwa bulan Ramadhan itu adalah bulan pencucian dosa,"ujar pendiri Rumah Fiqih tersebut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ustaz Ahmad Sarwat pun menukil sabda Rasulullah SAW tentang hal itu.

عسن َأبسي ُه َريس َرة τأ ّن رسسول الس ρَ : قا َل َم ْن َقاَم َر َم َضا َن إيمانًا َوا ْحِت َسابًا ُغِفس َر َلس ُه َمسا َتَقسّدَم ِمس ْن َذْنِبس ِه -

Dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menegakkan Ramadhan dengan iman dan ihtisab, maka Allah telah mengampuni dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim) Kalau Allah SWT sudah menjanjikan pengampunan dosa, maka tinggal memikirkan bagaimana meminta maaf kepada sesama manusia. Sebab dosa yang bersifat langsung kepada Allah SWT pasti diampuni sesuai janji Allah SWT.

Meski demikian, bagaimana dengan dosa kepada sesama manusia? Menurut Ustaz Sarwat, jangankan orang yang menjalankan Ramadhan, bahkan mereka yang mati syahid sekalipun tetap belum bisa masuk surga jika masih ada sangkutan dosa kepada orang lain.

Bayar Qadha Puasa Sehari Menjelang 1 Ramadhan 2022, Bolehkah?

Benarkah Lelaki Akhir Zaman akan Beristri 50? Ini Jawaban Cerdas UAH

Viral Sebut Lelaki Akhir Zaman Beristri 50 Perempuan, Begini Penjelasan Buya Arrazy

Ustaz Sarwat pun mengungkapkan, meski tidak ada dalil khusus yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW melakukan saling bermaafan menjelang Ramadhan, dia berpendapat tidak ada salahnya bila setiap orang melakukannya.

"Memang seharusnya bukan hanya pada momentum Ramadhan saja, sebab meminta maaf itu dilakukan kapan saja dan kepada siapa saja. Idealnya yang dilakukan bukan sekedar berbasa-basi minta maaf atau memaafkan, tetapi juga menyelesaikan semua urusan, seperti utang-utang dan lainnya. Agar ketika memasuki Ramadhan, kita sudah bersih dari segala sangkutan kepada sesama manusia,"jelas dia.

Ramai Soal Tiga Periode, Ainun Najib: Jokowi Presiden Luhut Perdana Menteri

Jelang 1 Ramadhan Mahasiswa UIN Alauddin Malah Tawuran, Begini Kronologinya

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pecinta Nasi Uduk