Literasi

Alquran Kuno di Vatikan Punya 39 Nama Surah yang Berbeda

Salam Sahabat! Manuskrip kuno Alquran tersebar di berbagai belahan dunia. Tidak hanya ada di perpustakaan dunia Islam, Alquran juga terdapat di pusat agama Katolik, yakni Vatikan. Sebagai perpustakaan yang menyimpan banyak naskah kuno, Bibliotecca Apostalica Vaticano, nama perpustakaan di Vatikan, merawat koleksi naskahnya dengan baik ya sahabat.

Esra Gozeler, seorang peneliti asal Turki dari Universitas Ankara, dalam sebuah jurnal berjudul A Study on Qur’an Manuscripts in the Vatican Library in terms of Physical and Content Features mengungkapkan, telah mengkaji 110 manuskrip Alquran di perpustakaan tua tersebut. Ratusan manuskrip tersebut tersebar di beberapa bagian yakni Vaticani Arabi, Borgiani Arabi, Barberiniani Orientali dan Rossiani. Gozeler mengidentifikasi fitur-fitur penulisan Alquran dengan meneliti beberapa deskripsi fisik dan karakter dari manuskrip tersebut. Manuskrip yang diteliti Gazeler berasal dari abad ke-1 Hijriah/7Masehi dan abad ke 13 Hijriyah/19 Masehi.

Menurut Gozeler, jenis kaligrafi yang paling sering digunakan dari manuskrip-manuskrip ini berasal dari daerah yang berbeda. Ada yang menggunakan jenis kaligrafi Maghribi dan Nasikh Ottoman. Pada manuskrip abad ke 6-7M/12-13M, Fitur yang digunakan untuk kaligrafi Maghribi yakni hurufnya berwarna cokelat kegelapan. Tanda harakatnya berwarna merah gelap dengan syiddah dan jazm berwarna biru sedangkan hamzah menggunakan warna oranye. Ayat-ayatnya diakhiri dengan bentuk lingkaran dengan hiasan. Karakter yang sama bisa dilihat pada manuskrip di abad-abad selanjutnya yakni abad ke 8H /14M dan abad ke-9H/15M.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mengenal Lima Alquran Tertua di Dunia, Nomor 4 Ada di Vatikan

Sementara itu, karakteristik utama dari manuskrip nasikh-Ottoman yakni akhir ayat diakhri dengan dua tanda berbeda: Tiga titik dalam segitiga dengan tinta merah atau yang sering digunakan sebagai tanda koma terbalik. Nomor ayat tidak digunakan dalam manuskrip ini. Manuskrip ini pun terdapat tulisan sajdah dengan warna hitam.

Selain Maghribi dan Nasikh Ottoman, masih ada beberapa jenis lain yang digunakan dalam penulisan manuskrip Vatikan ini, yakni: Ghubari-Farisi (1 manuskrip), Muhaqqaq-Farisi (1 manuskrip), Muhaqqaq-Ottoman (1 manuskrip), Muhaqqaq-Rayhani-Mameluk (1 manuskrip), Nasikh-Thuluth-Ottoman (1 manuskrip), Ghubari (2 manuskrip), Kufi (4 manuskrip), Nasikh-Farisi (6 manuskrip), Nasikh (8 manuskrip), Maghribi (19 manuskrip), dan Nasikh-Ottoman (66 MSS). Menurut Gozeler, manuskrip juga menggunakan dua jenis kaligrafi atau lebih sehingga ada manuskrip yang diselesaikan oleh dua tangan berbeda.

Gozeler menemukan, ada perbedaan dari beberapa manuskrip Vatikan ketimbang Alquran yang dikenal secara populer di dunia Islam atau Alquran yang biasa kita kenal. Menurut dia, setidaknya ada 39 surah memiliki nama berbeda. Nama-nama surah tersebut di antaranya adalah: al-Khalil untuk surah Ibrahim; al-Kharir untuk surah al-Sajdah; al-Sayyahun untuk surah Saba; Jadala untuk surah Mujadilah; al-Ishar untuk surah at-Takwir; wal-layli idha yaghsya untuk surah as-Syams; Lumaza untuk surah al-Humazah; Miskin untuk surah al-Maun; Asra untuk surah al-Isra; al-Maqabir dan al-Qabr untuk surah at-Takasur; Salasila untuk surah al-Insan; al-Abrar untuk surah al-Mutaffifin.

Baca juga: Cara Agar Penjilidan Kuno tak Lepas, Atur Suhunya!

Baca juga: Empat Cara Mudah Simpan Buku Langka di Rumah

Baca juga: Fantastis! Buku Termahal di Dunia Ini Senilai 55 Rumah di Pondok Indah

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pecinta Nasi Uduk