Pustaka

Resensi: Tangan Firaun Pun Lumpuh karena Doa Sarah

Salam Sahabat! Resensi buku Maktabu kali ini adalah sebuah karya dari Sinta Yudisia bertajuk Sarah Perempuan Penggenggam Cinta. Sebagai seorang perempuan, Sarah diuji karena menunggu buah hati hingga berusia 60-70 tahun. Sarah yang sudah sedari awal mendampingi Ibrahim me nyaksikan beragam mukjizat yang diturunkan Allah SWT un tuk suaminya. Sarah melihat sen diri bagaimana api takluk ketika Ibrahim dibakar oleh Namrudz. Sarah pun dibuat heran saat Fir'aun yang amat berkuasa tak luk tak berdaya akibat kekhusyukan doanya.

Sarah mengadu kepada Allah SWT. Ia beribadah dan bersujud, kemudian mengadukan kesedihannya. Ia memohon perlindung an kepada Allah SWT. "Ya Allah, jikalah Engkau mengetahui bahwa aku beriman kepada-Mu dan Rasul-Mu, mengetahui bahwa aku menjaga kehormatanku un tuk suamiku, maka janganlah kau jadikan raja kafir itu berkuasa atasku," kata Sarah sembari menangis.

Sarah kemudian bertemu dengan Fir'aun. Melihat kecantikannya, timbul nafsu dalam diri Fir'aun. Berkali-kali sang raja ingin menyentuh Sarah, tapi tangannya terasa lumpuh. Fir'aun tak mampu bergerak. Tangannya terpaku di dada. Ia kemudian berkata pada Sarah, "Aku berjanji tak akan mengganggumu. Mohonlah kepa da Tuhanmu agar melepas kan ta nganku. Sungguh, aku tidak akan menyakitimu."

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sarah kembali berdoa, "Ya Allah, jika benar yang ia katakan, lepaskanlah tangannya." Allah SWT kembali menunjukkan kuasa-Nya. Pada usia 90 tahun, istri pertama Ibrahim itu hamil. "Dan istrinya berdiri (di balik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepada nya berita gembira tentang (kela hiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir putranya) Ya'qub." (QS Hud: 70).

Dalam salah satu tafsir, pemberi kabar gembira itu tidak lain adalah malaikat utusan Allah SWT. Ketika itu, istrinya berdiri untuk melayani para tamu (ma laikat), sedangkan Nabi Ibrahim dalam keadaan duduk, dikatakan Sarah, tertawa. Pendapat lain mengatakan, maknanya adalah istri Ibrahim mengalami haid ketika itu juga, padahal ia telah tua dan mandul, dan telah putus asa untuk bisa mengalami haid. Maka, Kami sampaikan kepada nya berita gembira tentang (kela hir an) Ishaq yang ia lahirkan un tuk Nabi Ibrahim. Kami juga mem berinya kabar gembira bah wa Ishaq akan memiliki anak bernama Ya'qub.Rasa syukur tak terhingga di panjatkan Sarah atas kehamilannya.

Dia pun berupaya menyiapkan kelahiran buah hatinya de ngan memperbanyak ibadah ke pada Allah Rabbul Izzati. Dua anak Ibrahim, yakni Ismail dan Ishaq, mewarisi kenabiannya. Meski pada masa hidupnya, Ibrahim tidak memiliki kerajaan sehebat Babilonia, Mesir, Memphis, atau Thebes, Ibrahim berhasil melahirkan putra-putra hebat di muka bumi. Dari me reka, kerajaan-kerajaan besar di dunia dibangun.

Baca juga: Curhat Para Guru untuk Mas Menteri

Baca juga: Abuya Hasan Armin Penyambung Tarekat Qadariyah Naqsabandiyah

Baca juga: Petualangan Kareem dan Khalil Mencari Allah

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pecinta Nasi Uduk