Pustaka

Resensi: Kritik Ilmiah untuk Tafsir Al-Mishbah

Oleh Irwan Kelana

Salam Sahabat! Resensi buku Maktabu kali ini akan mengulas tentang karya kritik terhadap sebuah tafsir fenomenal di Tanah Air, Tafsir Al-Mishbah. Dalam tradisi keilmuan Islam, sudah lazim adanya dialektika keilmuan yang berifat kritis. Suatu karya ilmiah diberikan penjelasan (syarh), pendalaman masalah (taqrir), komentar (ta'liq), verifikasi (tahqiq), dan catatan pinggir (hasyiyah) oleh ulama lainnya, baik yang hidup sezaman dengannya maupun yang hidup sesudanya. Mengoreksi secara ilmiah sebuah karya tulis adalah tradisi dalam khazanah keilmuan Islam.

Tradisi tersebut tentu saja bertujuan untuk mengo reksi dan membangun dialektika keilmuan, agar kekeliruan bisa diluruskan dengan cara-cara yang bermartabat.Buku yang ditulis Dr Afrizal Nur, dosen ilmu Alquran dan tafsir Fakultas Ushuluddin, UIN Sulthan Syarif Kasim, Riau, ini merupakan kritik ilmiah terhadap Tafsir al-Mishbah karya Prof Muhammad Quraish Shihab.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Buku ini berasal dari disertasi penulisnya di Jurusan Alquran dan Sunah Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), dengan judul "Kajian Analitikal Terhadap Pengaruh Negatif dalam Tafsir Al-Mishbah".Melalui karya ilmiahnya ini, Afrizal Nur menyoroti beberapa hal dari Tafsir al-Mishbah, yang perlu dikoreksi.

Di antaranya tentang jilbab, ahli kitab, kecenderungan tasyayyu (Syiah), operasi plastik, hukum qishash boleh diganti hukuman penjara, keharaman babi, mengucapkan selamat Natal, ahlul bait, terlalu mengagungkan putri Rasulullah SAW yang bernama Fatimah, agama Yahudi bukan agama misi, dan lain sebagainya. Penulis juga menyoroti banyaknya rujukan/referensi yang berpaham Syiah Imamiyah, yakni al-Allamah Sayyid Muhammad Husein Thaba'thaba'i, dalam Tafsir al-Mishbah tersebut.

Baca juga: Bedah Tafsir Al-Maidah Ayat 51 ala Quraish Shihab

Baca juga: Pendapat Quraish Shihab Soal Khalifah sebagai Penguasa Politik

Penulis membagi bukunya menjadi lima bab. Uraian tersebut dimulai dengan profil Tafsir al- Mishbah (bab I), metodologi dan sistematika Tafsir al-Mishbah (bab II), dan sumber-sumber rujukan Tafsir al-Mishbah (bab III), dan justifikasi kebenaran sebuah penafsiran.Bab V, yang merupakan inti buku ini, mengupas tentang penafsiran "kontroversi". Dalam hal ini, ada empat kategori, yakni kategori akidah, fikih, keberpihakan kepada penafsiran Syiah, dan enigmasi. "Pada pembahasan kali ini, penulis telah mengindentifikasi penafsiran-penafsiran yang berpotensi menimbulkan kontroversial, dimulai dari volume 1 sampai volume 15 kitab Tafsir al-Mishbah.

Isu-isu kontroversi tersebut, kemudian dianalisa menggunakan penafsiran Ibnu Katsir, Syaikh Abdurrahman bin Nasir as-Sa'di, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Muhammad Ali ash- Shabuni, dan Buya HAMKA." (hlm 86).Sebagai sebuah karya ilmiah, buku ini sangat layak dibaca oleh setiap Muslim yang mencari kebenaran tentang tafsir Alquran. Seperti ditegaskan oleh Wakil Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) dan alumnus Universitas al-Azhar, Kairo, Bidang Tafsir Alquran, Fahmi Salim MA, saat mem beri kata pengantar buku ini, " di tengah situasi era digital dan milenial, sikap kritis yang ilmiah dan mencerahkan, dengan bahasa yang objektif dan jauh dari kata-kata umpatan, cacian dan hujatan, sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan umat dalam rangka membimbing umat ini menuju kebangkitan Islam yang kita cita-citakan bersama."

Baca juga: Khalifah dalam Kaca Mata Quraish Shihab

Judul : Tafsir Al-Mishbah dalam Sorotan

Penulis : Afrizal Nur

Penerbit : Pustaka Al-Kautsar

Cetakan : I, Desember 2018

Tebal : 232 hlm

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pecinta Nasi Uduk