Mengapa kita ditempatkan Allah di planet bumi? Mengapa setelah kakek dan nenek kita nyaman di surga, mereka diperintahkan untuk turun ke bumi? Apa makna ibadah dan ragamnya yang dinyatakan Allah bahwa itu tujuan Allah menciptakan jin dan manusia? Apa yang dimaksud dengan tujuan hidup dan apa pula hakikatnya?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut sering kali kabur. Tak terkecuali bagi para filsuf dan ilmuwan yang belum menemukan makna hidupnya hingga maut menjemput. Memang ada yang berpikir tentang tujuan hidupnya, tetapi banyak pula yang tak menemukannya.
Prof Quraish Shihab, seorang intelektual dan penulis Tafsir Al Mishbah berupaya merangkum jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut dalam satu buku. Sebuah karya yang dikerjakan saat pandemi korona sehingga momentum tersebut menjadikan inspirasi bagi para penulis dalam meresensi karya ini.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Penulis membagi buku ini dengan dua bagian besar. Pertama, manusia kedua Penciptaan Manusia dan Tujuannya. Pada bab Manusia, penulis membagi bab tersebut hanya menjadi dua bagian. Pertama, "Perlengkapan Mencapai Tuntunan Hidup".
Pada bab kedua, yakni "Penciptaan Manusia dan Tujuannya", penulis berupaya menjelaskan tentang kekhalifahan, perusakan dan pertempuran darah. Kata khalifa dan khulafa di dalam Alquran dan unsur-unsur kekhalifahan.
Penulis yang juga merupakan mantan menteri agama itu mengungkapkan, buku ini diselesaikan dalam keadaan suasana masyarakat dunia sedang mendapat ujian berupa wabah korona. Kondisi tersebut melahirkan banyak pertanyaan dan sikap yang lahir akibat kesalahpahaman.
Lewat buku ini, penulis berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan terbuka untuk dikembangkan. Penulis juga berharap kontribusi buku tersebut bisa dirasakan para pembaca. Buku ini tidak terbatas pada musim wabah atau pandemi dan momentum apa pun. Ahli tafsir ini berharap masyarakat bisa tetap bersemangat dan bersikap positif. Sebagai seorang akademisi, penulis tetap terbuka untuk menampung saran dan masukan terkait buku ini.
