Gambar Mirip Anjing di Sarung Atlas Ternyata Terinspirasi dari Gamelan Walisongo, Kok Bisa?

News  

Salam Sahabat! Jagat media dihebohkan dengan video viral motif mirip anjing pada sarung Atlas. Pihak PT Behaestex sebagai pemegang merek sarung tersebut sudah memberikan klarifikasi jika gambar yang dimaksud bukan merupakan anjing tetapi motif singa.

Baca juga: Viral Sarung Bermotif Mirip Anjing, Begini Klarifikasi PT Behaestex

Lantas, singa seperti apa yang dimaksud ya sahabat? Mengapa penampakannya mirip dengan gambar anjing? Usut punya usut, ternyata motif tersebut diduplikasi dari patung Gamelan Singa Mengkok warisan Raden Qasim yang lebih dikenal sebagai Sunan Drajat. Sunan Drajat dikenal sebagai salah satu dari walisongo yang mula-mula menyebarkan agama Islam di Nusantara.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Riyatul Qibtiyah dalam Tembang Pangkur Sebagai Media Dakwah Penyebaran Islam oleh Raden Qasim di Desa Drajat, Paciran, Lamongan, menjelaskan, Salah satu cara Raden Qasim dalam berdakwah untuk menarik perhatian masyarakat Drajat dan sekitarnya ialah dengan cara berkesenian yakni dengan menggunakan seperangkat alat musik tradisional yang disebut “Gamelan Singo Mengkok”. Mengapa disebut demikian? karena diantara alat gamelan tersebut terdapat sebuah patung kayu yang menyerupai binatang singa dalam posisi mebungkuk atau dalam istilah Jawa disebut (dodok dengan mengkok). Dengan kata lain sudah tidak bengis atau ganas lagi sebagaimana lazimnya binatang singa. Maka simbolisnya ialah:

“Jalma kang kuat kuwi dudu kang kuat otot lan balunge, ananging kang kuat ngempet hawa nafsune” Artinya: orang yang kuat itu adalah orang yang dapat menundukkan hawa nafsunya Patung kayu berbentuk singa duduk terdapat tidak hanya terdapat di alat gamelan saja. Akan tetapi patung singa tersebut juga ada di sisi undukan masuk ke cungkup makam Sunan Drajat. Patung singa dibuat dengan nama Singo Mengkok. Penamaan bisa jadi karena badan patung singa tersebut tidak lurus ke muka, melainkan agak dengan sedikit membengkok ke samping. Di dalam cungkup masih ada lagi dua buah patung Singo Mengkok yang bahanya dari batu granit terdapat di kanan kiri pintu utama ke makam Sunan Drajat.

Selain itu, Singo Mengkok juga menjadi nama gamelan yang menurut tradisi setempat merupakan peninggalan Sunan Drajat, karena di tempat gamelan tersebut ada ukiran Singo mengkok. Gamelan Singo Mengkok adalah sebuah gamelan yang digunakan sebagai syiar agama Islam di daerah Drajat dan sekitarnya ditabuh dengan iringan tembang pangkur (pangudi isine Al-Qur’an) yang diciptakan oleh Sunan Drajat.

Kesenian gamelan ini adalah sebuah akulturasi dari budaya Hindu Budha dan Islam, mengingat pada zaman itu masyarakat sekitar masih memeluk agama Hindu. Agar masyarakat sekitar mudah menerimanya, maka gamelan ini dinamai gamelan Singo Mengkok sebagai lambing kearifan, kelembutan, dan nafsu yang mendapat belas kasih Allah.

Baca juga: Berani Zalimi Dzimmi? Rasulullah yang akan Jadi Lawannya

Baca juga: Para Ahli Masjid Pun Viral di Langit

Baca juga: Bela Yahudi Tua, Umar Ancam Penggal Amr bin Ash

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pecinta Nasi Uduk

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image