Para Ahli Masjid Pun Viral di Langit
Salam Sahabat! Pecinta masjid menjadi satu dari tujuh golongan yang senantiasa dinaungi Allah Ta’ala pada hari ketika telah hilang naungan. Dialah yang disebut sebuah hadis riwayat Imam Muslim: Warojulun mu’allaqun bilmasjidi idzaa kharaja minhu hatta ya’uda ilaihi. Yang artinya, “Seseorang yang selalu terpaut pada masjid, jika keluar darinya sehingga dia kembali lagi kesana.”
Dr Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani dalam Ensiklopedi Shalat mengutipImam Al-Hafizh Ibnu Hajar. ‘Mu’allaqun berasal dari kata ta’liiq (bergantung). Dia menyerupakannya dengan sesuatu yang bergantung di masjid seperti lampu. Sebagai isyarat lamanya ketergantungan hatinya kepada masjid meski jasadnya berada di luar masjid. Padanan lainnya yang mungkin juga menjadi asal kata tersebut yakni ‘Laaqah yang berarti kecintaan sangat dalam.
Hamba yang menyempurnakan wudhu dan menunaikan shalat di masjid bahkan membuat Allah SWT senang. Dalam kitab al-Imaamah fis Shalaah, rasa senang Allah karena orang itu bahkan dianalogikan bak senangnya keluarga yang kehilangan anggota keluarganya kemudian menemukannya kembali.
Ada banyak keutamaan ahli masjid di mata Allah SWT. Apalagi jika dia berjalan kaki. Amalannya itu akan meninggikan derajatnya, menghapuskan kesalahan dan menghasilkan berbagai kebaikan. “.. Yang demikian itu adalah jika salah seorang diantara kalian berwudhu lalu dia melakukannya dengan sebaik-baiknya kemudian dia berangkat ke masjid. Dia tidak berangkat selain untuk mengerjakan shalat. Tidaklah dia melangkahkan kaki satu langkah melainkan dengannya dia akan ditinggikan satu derajat dan dihapuskan darinya satu kesalahan.. “ (HR Bukhari dan Muslim).
Para ahli masjid ini menjadi viral di langit. Menurut Sunan at-Tirmidzi, para malaikat mala’ul A’la (malaikat yang didekatkan) memperbincangkannya. Dia yang diam di masjid setelah shalat, berjalan kaki ke tempat shalat jamaah, dan menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak disukai akan hidup dengan baik dan mati dengan baik. Dia akan terlepas dari kesalahan seperti saat dilahirkan ibunya.
Tidak hanya itu, Rasulullah SAW bahkan bersabda, barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci menuju tempat shalat, maka pahalanya sama seperti orang yang menunaikan haji yang berihram (Sunan Abu Dawud).