News

Kronologi Munculnya Pegawai BRIN Saat Kunjungan Aryanto Misel ke Italia

Aryanto Misel, penemu Nikuba, yang diundang untuk presentasi Nikuba ke Italia mengungkapkan, kunjungannya ke Italia untuk presentasi di hadapan perusahaan otomotif asal Italia dan kronologi hadirnya pegawai Badan Inovasi dan Riset Nasional (BRIN) ke Milan. Aryanto merupakan sosok penemu Nikuba alias Niku Banyu yang merupakan alat pengubah air menjadi bahan bakar untuk sepeda motor. Nikuba berfungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O). Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor. Baca juga: Daftar Produk Inovasi Karya Aryanto Misel, dari Avtur Hingga Nikuba

Dilansir dari akun Youtube Harian Surya, Aryanto mengaku diundang ke negeri pizza tersebut sejak Mei. Warga asal Lemah Abang, Cirebon, Jawa Barat, ini pun berangkat dengan ditemani dua orang lainnya. Sesampainya di Italia pada 18 Juni, Aryanto diajak jalan-jalan ke San Siro untuk menikmati pesona keindahan stadion kepunyaan AC Milan.

Setelah itu, dia pun ikut menghadiri pameran motor international di Milan (MIMO). Di pameran tersebut, Aryanto menyaksikan kemewahan produk otomotif seperti Ferrari dan Lamborghini. Setelah menghadiri even tersebut dan berfoto bersama, dia pun pulang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hari berikutnya, Aryanto akhirnya rapat bersama sebuah perusahaan untuk membuat kesepakatan kerja. Perusahaan tersebut diwakili oleh dua orang Italia. "Kesepakatan kerja saya kecewa juga. Setelah tanda tangan ini saya buka formula itu kok gak ada bahasa kompensasi,"ujar Aryanto. Baca juga: Perempuan Berusia 50 Tahun Ajukan Ijin Bakar Alquran di Swedia.

Padahal, Aryanto sudah menjelaskan sebelum dia pergi ke Italia jika dia akan membuka formula Nikuba dan mengajari cara penggunaannya sampai motor jalan dengan catatan ada kompensasi. Alhasil, Aryanto memberikan mereka formula Nikuba bukan yang sebenarnya. "Dia minta formula, asal-asalan saya kasih jujur memang. Jadi bisa motor itu bunyi tapi belum bisa jalan. Bisa bunyi tapi belum ada tenaga,"ujar dia.

Aryanto juga diminta untuk membongkar alat mirip nikuba yang merupakan produk asal Rumania. Sadar jika alat tersebut bukan rakitan dia, Aryanto menolak untuk membongkarnya. Dia lalu diberi uang seribu Euro dari perusahaan tersebut ditambah sepatu. Menurut Aryanto, uang senilai Rp 16 juta itu tidak cukup jika dimaksudkan sebagai kompensasi untuk membuka formula Nikuba.

Munculnya pegawai BRIN..

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pecinta Nasi Uduk