Intel Panji Gumilang di Jakarta Bisa Suplay Informasi dalam Lima Menit
NewsDalam aksi tersebut, terjadi saling dorong antara petugas kepolisian dan peserta demonstrasi. Beruntung, aksi tidak berubah menjadi anarkis. Koordinator aksi, Sayid Mukhlisin, mengatakan, dalam aksi tersebut, pihaknya lebih menyoroti kasus agraria seputar tanah Ma’had Al-Zaytun."Soal penguasaan tanah oleh ponpes ini sangat banyak, ada ribuan hektare. Kita mendesak Kementerian ATR/BPN untuk mengusut hal itu," kata Sayid.
Selain itu, massa mempertanyakan soal perizinan sejumlah aset milik Al-Zaytun. Di antaranya galangan kapal dan dermaga yang dibangun pihak Al-Zaytun. "Kita mendesak dinas perijinan, itu mereka (pihak Al-Zaytun) punya ijin gak membangun dermaga, jalan, yang mereka lakukan itu,'’ cetus Sayid. Baca: Sambutan Havenu Shalom Alaechim Bagi Demonstran Al-Zaytun
Sayid mengatakan, pihaknya juga mendesak Kemenag dan MUI agar mengusut tuntas kasus yang kini membelit Al-Zaytun. "Kita butuh konfirmasi dari mereka karena mereka yang paling berwenang," kata dia.
Massa juga mempertanyakan kelanjutan penanganan kasus dugaan perkosaan yang sudah ditangani Polda Jawa Barat. Para pengunjuk rasa pun mempertanyakan manfaat keberadaan Ma’had Al-Zaytun bagi warga sekitar. Setelah melakukan aksi sekitar 30 menit, massa membubarkan diri dengan tertib.