Tuntunan

Bacaan Niat Sholat Dhuha Lengkap dengan Keutamaannya

Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang dicontohkan Rasulullah SAW. Membiasakan diri dalam mengerjakan Sholat Dhuha adalah sunnah mu’akad. Hal ini berdasarkan wasiat Rasulullah SAW untuk mengerjakan Sholat Dhuha. Dr Said bin Ali bin Wahf al Qahthani dalam Ensiklopedi Shalat Menurut Alquran dan Sunnah mengutip hadits tentang keutamaan Sholat Dhuha.

"Hadits dari Abu Dzar dari Nabi SAW, beliau bersabda: Masing-masing ruas dari anggota tubuh salah seorang diantara kalian harus dikeluarkan sedekah. Setiap tasbih (kalimat: Subhanallah) adalah sedekah. Setiap tahmid (kalimat: Alhamdulillah) adalah sedekah. Setiap tahlil (kalimat Laa Ilaaha Illallah) adalah sedekah. Setiap takbir (kalimat Allahuakbar) adalah sedekah. Menyuruh untuk berbuat baik pun juga sedekah dan mencegah kemungkaran juga sedekah. Semua itu bisa diganti dengan dua rakaat Sholat Dhuha. “

Tata Cara Sholat Dhuha dari Dua Rakaat Hingga Bilangan tak Terhingga

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Doa Setelah Shalat Dhuha Versi Muhammadiyah Beserta Terjemahannya

Doa Setelah Shalat Dhuha versi NU Beserta Latin dan Terjemahannya

Hadits lainnya berasal dari Nu’im bin Humar, dia bercerita:” Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah yang Mahaperkasa lagi Mahamulia berfirman: “Wahai anak Adam, janganlah engkau lemah untuk mengerjakan empat rakaat untuk-Ku pada awal siang. Niscaya Aku akan memberikan kecukupan kepadamu pada akhir siang.” (Shahih Sunan Abi Dauwd (I/239).

Adapun untuk lafaz niat, para ulama berbeda pendapat apakah harus dilafazkan atau tidak. Meski demikian, seperti dikutip dari NU Online, untuk niat yang dilafazkan maka bisa membaca:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah SWT.”

Doa ini dianjurkan dibaca sesudah Sholat Dhuha. Semoga dengan doa ini Allah mengabulkan permintaan kita.

Berikut ini doanya.

اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ اَللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ ثُمَّ يَقُوْلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Allâhumma innad dhuhâ’a dhuhâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allâhumma in kâna rizkî fis samâ’i, fa anzilhu. Wa in kâna fil ardhi, fa akhrijhu. Wa in kâna mu‘siron, fa yassirhu. Wa in kâna harâman, fa thahhirhu. Wa in kâna ba‘idan, fa qarribhu bi haqqi dhuhâ’ika, wa bahâ’ika, wa jamâlika, wa quwwatika, wa qudratika. Âtinî mâ âtaita ‘ibâakas shâlihîn. Allâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pecinta Nasi Uduk