Beberapa Hari Lagi 1 Ramadhan 2022, Ini Rukyatul Hilal pada Zaman Rasulullah

Tuntunan  

Pada malam ke-30 di bulan Sya’ban, pemerintah beserta ormas Islam mengirim petugas ke titik-titik pemantauan hilal di Tanah Air. Saat-saat menjelang siang itu, mereka akan menyaksikan rukyatul hilal atau melihat anak bulan untuk menetapkan 1 Ramadhan 2022.

1 Ramadhan 2022 Tanggal Berapa? Ini Prediksinya

Bayar Qadha Puasa Sehari Menjelang 1 Ramadhan 2022, Bolehkah?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dijelaskan:

Ada seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: “Sesungguhnya aku telah melihat anak bulan Ramadhan.” Rasulullah SAW bertanya, “Apakah engkau bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah?” Orang itu menjawab, “Iya.” Kemudian Rasulullah bertanya lagi. “Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah?” Orang itu menjawab, “Iya.”

Kemudian, Rasulullah SAW berseru kepada Bilal bin Rabbah Ra, “Wahai Bilal, umumkanlah kepada manusia agar mereka berpuasa besok hari!” (HR Ibnu Hibban).

Dari keterangan hadis tersebut, apabila anak bulan telah terlihat di suatu negeri maka seluruh penduduk negeri itu dan negeri-negeri lain yang berdekatan dengannya wajib berpuasa. Adapun negeri-negeri yang jauh belum diwajibkan.

Jauh dekatnya antara negeri-negeri itu diukur berdasarkan perbedaan terbitnya matahari. Adapun dalil pembedaan di atas adalah berdasarkan adis yang diriwayatkan oleh Kuraib Ra. Dia bercerita:

Suatu ketika bulan Ramadhan sudah menjelang ketika aku berada di Syam, dan aku pun melihat anak bulan pada petang Jumat. Dan di akhir bulan Ramadhan itu, aku pun pergi ke Madinah dan aku bertemu dengan Ibnu Abbas Ra, dan ia bertanya, “Kapan kalian melihat anak bulan di Syam?” Aku menjawab, “Kami sendiri yang melihatnya pada petang Jumat.” Ibnu Abbas bertanya, “Engkau sendiri yang melihatnya?” Aku menjawab, “Iya orang-orang pun melihatnya. Dan besoknya pun semua orang berpuasa, termasuk Muawiyah.

“Ibnu Abbas Ra berkata, “Kami di Madinah ini baru melihat anak bulan pada petang Sabtu. Jadi hari ini kami masih berpuasa hingga nanti Ramadhan genap 30 hari atau sampai kami melihat anak bulan. “ Aku bertanya: “Apakah tidak cukup bahwa Mu’awiyah (selaku khalifah) sudah melihatnya dan berpuasa?”

“Ibnu Abbas Ra menjawab, “Tidak. Demikianlah kita diperintahkan oleh Rasulullah SAW.” (HR Muslim).

Dikutip dari buku Fikih Lengkap Imam Asy-Syafi’i, berdasarkan hadis di atas, para ulama mengatakan, apabila puasa belum wajib bagi penduduk suatu negeri lalu datang seorang dari negeri lain yang sudah terlihat anak bulan di negerinya, maka orang tersebut harus berpuasa bersama-sama mereka hingga hari terakhir, walaupun nanti orang itu telah genap berpuasa tiga puluh hari sebelumnya (jadi ia berpuasa 31 hari). Sebab, dengan kepindahannya itu, ia telah menjadi bagian dari negeri yang didatanginya maka hukum mereka pun berlaku atasnya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pecinta Nasi Uduk

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image