Waktu Niat Puasa Ramadhan 2022, Jika Terlewat Batal Puasanya
Salam Sahabat! Salah satu rukun dari puasa Ramadhan adalah niat. Artinya, seseorang menyengaja menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Ulama berbeda pendapat apakah niat dilafazkan atau tidak. Meski demikian, mereka bersepakat jika niat hukumnya adalah wajib sesuai dengan hadis Rasulullah SAW: “Sesungguhnya segala amal itu tergantung niatnya.. “ (HR Bukhari dan Muslim).
Kapan niat puasa Ramadhan dilakukan? dalam buku Fikih Lengkap Imam Syafi'i Bab Aturan Jenazah dan Puasa, dijelaskan, niat puasa Ramadhan dilakukan ketika hari masih malam, yaitu sebelum terbit fajar. Jika seseorang tidak berniat puasa Ramadhan kecuali setelah terbit fajar, batal niatnya. Jika niat sudah batal, maka batal puasanya. Ketentuan ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW: “Siapa yang tidak berniat puasa sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya.’ (HR Darquthni dan Baihaqi).
Ustaz Ahmad Sarwat dalam Fiqih Pauasa menjelaskan, niat puasa harus dilakukan pada malam hari sebelum masuk waktu shubuh. Istilah yang sering digunakan adalah tabyitunniyah, atau memabitkan niat.
Maksudnya, di malam hari seseorang sudah harus berniat bahwa besoknya dirinya akan melaksanakan puasa. Namun yang perlu diketahui, ketentuan tabyitunniyyah ini hanya berlaku pada puasa wajib saja, seperti puasa Ramadhan, puasa nadzar, puasa qadha' dan puasa kaffarah saja.
Sedangkan puasa-puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis, puasa ayyamul biiydh, puasa 6 hari bulan Syawwal dan seterusnya, tidak membutuhkan tabyitunniyah. Sehingga asalkan seseorang belum sempat makan dan minum sejak pagi, lalu tiba-tiba terbetik keinginnan untukberpuasa, dia bisa langsung berpuasa.