Petarung Ukraina ke Khabib: Anda Bicara tentang Kehormatan dan Iman, Sekarang Anda Diam
Salam sahabat! berita panas datang dari arena octagon. Khabib Nurmagomedov, petarung bebas Muslim asal Rusia dituding tak peduli dengan invasi Rusia karena tetap diam selama perang berlangsung. Diamnya Khabib pun menimbulkan reaksi dari petarung UFC asal Ukraina Lhor The Duelist Potieria. Potiera merupakan alumni dari kompetisi yang disponsori Dana White tersebut pada kelas ringan. Potieria yang memiliki rekor 19-2 meminta Khabib bersuara atas peristiwa yang terjadi di Ukraina.
“Anda dicintai jutaan (penggemar). Anda menjadi contoh pada banyak gym bela diri. Anda mengawali karir di Ukraina. Kamu berbicara tentang kehormatan dan iman. Dan sekarang kamu diam!” ujar Potieria dalam statusnya di Instagram Story yang juga men-tag akun Khabib Nurmagomedov seperti dilansir oleh Bloody Elbow.
Khabib Nurmagomedov merupakan petarung fenomenal yang populer karena kemenangannya atas Conor McGregor pada UFC 229. Kemenangan tersebut diperoleh pada pertarungan ke-27 nya selama karirnya yang mendapatkan sorotan publik karena terjadi perkelahian sebelum pertarungan. Khabib memegang rekor 29 kali menang dalam Mix Martial Art (MMA). Khabib memiliki banyak pertarungan sebelumnya. Sebanyak 16 diantaranya digelar sebelum dia bertarung di UFC. Petarung berjuluk The Eagle ini mengawali karir di Eropa, khususnya di Ukraina pada Liga Champions Ukraina (CSFU), 13 September 2008.
Khabib telah lama berbicara blak-blakan tentang topik yang melibatkan Muslim. Pada Oktober 2020, pejuang itu membidik Emmanuel Macron, menyerukan murka Allah pada presiden Prancis atas komentarnya tentang Islam setelah seorang guru sekolah menengah dipenggal di pinggiran kota Paris karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran. Dia juga berbicara tentang krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Yaman.
Meski demikian, Khabib tak bereaksi saat terjadi krisis global. Tahun lalu, dia juga dikritik karena tidak membahas jatuhnya Kabul dan pengambilalihan Taliban di Afghanistan.