Imam Ahmad: Aku Diuji dengan Popularitas
Salam Sahabat. Sirah kali ini mengisahkan tentang satu dari empat imam mazhab. Beliau adalah Imam Ahmad bin Hanbal yang memiliki nama lengkap Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal Asy-Syaibani. Imam Ahmad merupakan ulama populer yang mendirikan mazhab Hanbali. Segenap penjuru dunia Muslim mengetahui namanya. Lisan orang saleh dan masyarakat umum memujinya. Namun, ia merasa tertekan dengan ini. Dalam Siyar A’lam An-Nubula’, Imam Ahmad berkata: “Aku diuji dengan popularitas.”
Popularitas Imam Ahmad bukan disebabkan karisma sosial. Ulama hadis ini suka menjauhkan diri dari masyarakat umum serta tak suka terlalu bercampur baur kepada manusia kecuali sesuai kebutuhan. Dia populer karena dikenal khalayak sebagai orang dengan hafalan yang luas dan ketakwaannya. Imam Ahmad pun menjadi contoh manusia yang dibutuhkan ilmunya. Tak hanya itu, Imam Ahmad dikenal karena keberaniannya menghadapi penguasa lalim. Ia bahkan berkata: “Berbahagialah orang yang dijadikan Allah tidak terkenal.” (Al-Jarh wa At-Ta’dil).
Popularitasnya membuat ulama ini sedih karena banyak manusia menyebutnya. Ia mengatakan, “Andaikan aku menemukan jalan, aku pasti keluar sehingga aku tidak memiliki popularitas.”
Pada satu waktu, Al Husain bin Al-Hasan Ar-Razi berkata: “Aku mendatangi seorang penjual sayuran di Mesir. Ia menerima kedatanganku dengan baik. Terjadi percakapan diantara kami. Kemudian, ia bertanya kepadaku tentang Ahmad bin Hambal. Aku jawab,”Aku sudah menulis darinya.” Tukang sayur ini tidak mengambil uang yang aku berikan kepadanya. Ia mengatakan, “Aku tidak mengambil harga barang dari orang yang mengetahui atau melihat Ahmad bin Hanbal. “